Salah satu faktor yang mempengaruhi
terhadap perkembangan individu adalah faktor keturunan yang merupakan
pembawaan sejak lahir atau berdasarkan keturunan, seperti: konstitusi dan
struktur fisik, kecakapan potensial (bakat dan kecerdasan). Berbeda dengan
faktor lingkungan, faktor keturunan pada umumnya cenderung bersifat kodrati
yang sulit untuk dimodifikasi.
Seberapa kuat pengaruh keturunan sangat
bergantung pada besarnya kualitas gen yang dimiliki oleh orang tuanya (ayah
atau ibu). Berdasarkan percobaannya dengan cara mengawinkan bunga merah dengan
bunga putih, Gregor Mendel mengemukakan pandangannya, bahwa : (1) tiap-tiap
sifat (traits) makhluk hidup itu dikendalikan oleh keturunan; (2) tiap-tiap
pasangan faktor keturunan menentukan bentuk alternatif sesamanya, dan satu dari
pada pasangan alternatif itu memegang pengaruh besar; dan (3) pada waktu proses
pembentukan sel-sel kelamin, pasangan faktor keturunan itu memisah, dan
tiap-tiap sel kelaminnya menerima salah satu faktor dari pasangan keturunan
itu.
Hasil percobaan Mendel ini menjelaskan kepada
kita bahwa faktor keturunan memegang peranan penting bagi perilaku dan pribadi
individu. Beberapa asas tentang keturunan di bawah ini akan memberikan gambaran
pembanding kepada kita tentang apa-apa yang diturunkan dari orang tua kepada
anaknya :
1.Asas Reproduksi
Menurut asas ini bahwa kecakapan (achievement)
dari masing-masing ayah atau ibunya tidak dapat diturunkan kepada anak-anaknya.
Sifat-sifat atau ciri-ciri perilaku yang diturunkan orang tua kepada anaknya
hanyalah bersifat reproduksi, yaitu memunculkan kembali mengenai apa yang sudah
ada pada hasil perpaduan benih saja, dan bukan didasarkan pada perilaku orang
tua yang diperolehnya melalui hasil belajar atau hasil berinteraksi dengan
lingkungannya.
2.Asas Variasi
Bahwa penurunan sifat pembawaan dari orang tua
kepada anak-anaknya akan bervariasi, baik mengenai kuantitas maupun
kualitasnya. Hal ini disebabkan karena pada waktu terjadinya pembuahan
komposisi gen berbeda-beda, baik yang berasal dari ayah maupun ibu. Oleh karena
itu, akan didapati beberapa perbedaan sifat dan ciri-ciri perilaku individu
dari orang yang bersaudara, walaupun berasal dari ayah dan ibu yang sama,
sehingga mungkin saja kakaknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri
perilaku ayahnya sedangkan adiknya lebih banyak menyerupai sifat dan ciri-ciri
perilaku ibunya atau sebaliknya.
3.Asas Regresi Filial
Terjadi pensurutan sifat atau ciri perilaku dari
kedua orangtua pada anaknya yang disebabkan oleh gaya tarik-menarik dalam
perpaduan pembawaan ayah dan ibunya, sehingga akan didapati sebagian kecil dari
sifat-sifat ayahnya dan sebagian kecil pula dari sifat-sifat ibunya. Sedangkan
perbandingannya mana yang lebih besar antara sifat-sifat ayah dan ibunya ini
sangat tergantung kepada daya kekuatan tarik menarik dari pada masing-masing
sifat keturunan tersebut.
4.Asas Jenis Menyilang
Menurut asas ini bahwa apa yang diturunkan oleh
masing-masing orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran menyilang jenis.
Seorang anak perempuan akan lebih banyak memilki sifat-sifat dan tingkah laku
ayahnya, sedangkan bagi anak laki-laki akan lebih banyak memilki sifat pada
ibunya.
5.Asas konformitas
Berdasarkan asas konformitas ini bahwa seorang
anak akan lebih banyak memiliki sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku yang
diturunkan oleh kelompok rasnya atau suku bangsanya.Misalnya, orang Eropa akan
menyerupai sifat-sifat dan ciri-ciri tingkah laku seperti orang-orang Eropa
lainnya dibandingkan dengan orang-orang Asia.
Asas-asas di atas hanya sekedar gambaran untuk memahami kemungkinan-kemungkinan tentang apa-apa yang diwariskan dari orang tua terhadap anaknya dan tidak bersifat mutlak
Asas-asas di atas hanya sekedar gambaran untuk memahami kemungkinan-kemungkinan tentang apa-apa yang diwariskan dari orang tua terhadap anaknya dan tidak bersifat mutlak
0 komentar:
Posting Komentar